Semakin Dekat dengan Makan Konate, Kapten Utama Persebaya Musim Liga 1 2020

Makan Konate resmi ditunjuk pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso, untuk memimpin skuad Bajol Ijo pada musim Liga 1 2020. Selain itu, Aji juga turut menunjuk dua kapten lain yakni Rachmat Irianto dan Hansamu Yama sebagai pelapis sang kapten utama.

Rian dan Yama sendiri meskipun terbilang masih muda, namanya sudah tidak asing di telinga para Bonek dan Bonita. Kedunya pernah menjadi kapten di musim lalu, seperti Rian yang memimpin saat bertanding dengan tim Macan Kemayoran, Persija Jakarta. Sementara Konate dicoba untuk memimpin Green Force sejak turnamen Piala Gubernur Jatim 2020.

Lantas, siapa Konate sebenarnya?

Dilansir dari Wikipedia, Makan Konate merupakan pemain sepak bola asal Mali, sebuah negara yang terletak di daratan Afrika Barat. Negaranya berbatasan dengan dengan Aljazair di sebelah utara, Niger di timur, Burkina Faso dan Pantai Gading di selatan, Guinea di barat daya, serta Mauritania di barat.

Konate lahir di Bamako, ibukota Mali pada 10 November 1991. Kini, ia berusia 28 tahun dan mengambil peran sebagai gelandang serang tim Persebaya Surabaya. Ia mulai bergabung dengan Persebaya Surabaya pada 2020. Sebelumnya ia pernah menjadi bagian dari Arema FC pada 2018, Sriwijaya FC pada 2017, dan T-Team FC pada 2016. Ia juga pernah membela skuad Persib Bandung dan PS Barito Putera.

Ia sendiri sebenarnya mengawali karir profesional di Tanah Air sejak bergabung dengan PSPS Pekanbaru pada 2012. Di negara kelahirannya, pria yang memiliki tinggi badan 1,78 meter ini juga pernah bergabung dengan Mali U-17 dan Mali U-19.

Sementara dilansir dari bola.com, bakat Makan Konate pertama kali disadari oleh Mundari Karya, manajer Barito Putera. Pasalnya, ia bisa bertanding di lapangan hijau pada Liga 1 berkat kesempatan yang diberikan oleh Mundari Karya yang ketika itu melatih PSPS Pekanbaru.

Sebelum dikenal seperti sekarang, Konate sering bermain di Lapangan C di mana ia juga sering bermain di sana. Melihat kemampuan Konate, Mundari yang juga mantan pemain sepak bola, merasa bahwa ia memiliki modal untuk menjadi pemain yang bersinar.

Kemampuan Konate dalam menggiring bola meskipun dalam pertandingan biasa, seperti melawan para penggiat sepak bola, tak bisa dianggap remeh meskipun usianya saat itu baru menginjak 19 tahun. Tak menunggu waktu lama, Mundari langsung menemui agen Konate dan mengatakan kepercayaannya terhadap bakat Konate.

Sayangnya, agen tersebut malah tak percaya. Bahkan malah mempersilahkan Mundari membawa Konate tanpa biaya sepeserpun. Tak membuang kesempatan, ia langsung memboyongnya bersama Rohit Chand ke tim PSPS Pekanbaru.

Hal ini membuka banyak peluang kepada Konate hingga dilirik oleh tim-tim besar. Saat ini, ia bergabung dengan klub kebanggaan arek-arek Suroboyo, Persebaya Surabaya.

By hachiko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *